Diniyyah Pasia- Bercerita tentang dunia perkuliahan, alumni PPM. Diniyyah Pasia yang juga aktif di KMM (Komunitas Mahasiswa Minang) mengajak santri dan santriwati 6 KMI untuk bergabung di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jumat siang, tanggal 24 Januari 2020, Diniyyah Pasia kedatangan mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka berjumlah tujuh orang, M. Fikri Abdillah, Misbahul, Wafiq Azizah, Aniva, Alfin, Farid dan Mestika. Tiga nama terakhir adalah alumnus PPM. Diniyyah Pasia.
Para mahasiswa ini, mereka tergabung kedalam Keluarga Mahasiswa Minang (KMM) yang memiliki Misi ke Diniyyah Pasia untuk mengenalkan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada santri kelas 6 KMI yang sebentar lagi akan menamatkan pendidikan di tingkat Madrasah Aliyah, dan sebagian besar akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kegiatan ini diadakan di Aula kampus 3, dan dihadiri langsung oleh Bapak Pimpinan PPM. Diniyyah Pasia, Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc.
Dalam kata sambutannya, Bapak Pimpinan berpesan agar para santri dan santriwati memanfaatkan momen penting ini. Ada banyak informasi yang bisa didapatkan karena yang datang hari ini ada para alumni dan orang yang peduli. Dengan adanya informasi awal ini, setidaknya 50% kesuksesan sudah berada di tangan, selanjutnya adalah bagaimana para santri dan santriwati memanfaatkan informasi itu di kemudian hari.
Saya mengucapkan terimakasih kepada para mahasiswa yang juga sebagiannya adalah alumni. informasi yang akurat yang kita terima, khususnya tentang perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah ini bisa dikatakan bahwa kita sudah 50% berhasil masuk PT. UIN Syarif Hidayatullah. Selanjutnya adalah bagaimana Ananda bisa memanfaatkan informasi ini di kemudian hari
Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa sibuk merespon dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para santri dan santriwati. Secara bergantian, masing-masing mahasiswa menjawabnya dengan tuntas. seperti Ukhty Memes, Akh Alfin dan Akh Farid Hilman secara terbuka menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan tentang UIN Jakarta ini, sampai kepada hal yang tergolong privasi. “Ana dahulu mengambil peminatannya, untuk pelajaran Ekonomi. walaupun ana berjurusan IPA, ana bisa masuk jurusan ekonomi dan bisnis di sana. kadang kita tidak tahu kemana akhirnya kita berlabuh” ungkap Farid.
Beda Farid berbeda pula Mestika dan Alfin. Ketiganya dari awal memang sudah masuk ke jurusan yang berbeda. Mestika mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sedangkan Alfin mengambil Jurusan Pendidikan IPS.
Waktu yang relatif singkat dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa maupun oleh para santri dan santriwati untuk berinteraksi langsung. Di akhir kegiatan para mahasiswa menekankan pentingnya informasi, hampir-hampir informasi bisa saja berubah dalam hitungan detik. Walaupun demikian, yang terpenting lagi saat ini adalah bagaimana santri dan santriwati bisa belajar dengan sungguh-sungguh.
Diketahui bahwa ada 12 Fakultas di UIN syarif Hidayatullah Jakarta dengan berbagai jurusan tingkat S1,S2 serta S3. Bila lulus, mahasiswa baru tidaklah perlu khawatir, KMM siap membantu segala keperluan dan kebutuhan selama di sana. Untuk tempat tinggal, mahasiswa bisa memilih untuk tinggal di asrama ataupun meng-kos. “Di sini itu, adik adik bisa memilih, mau tinggal di kosan atau asrama. asrama di sana mirip dengan kehidupan pesantren. Ada berbagai program dan kegiatan yang harus diikuti setiap harinya, seperti tahfiz dll.“, ungkap Memes.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercatat sebagai salah satu Universitas Islam Negeri terbaik yang ada di Indonesia sehingga wajar bila peminatnya dari tahun ke tahun selalu saja banyak. berdasarkan informasi yang dirilis oleh Webometrics, diketahui bahwa UIN syarif Hidayatullah berada pada Ranking pertama PTKIN se-Indonesia, yang disusul kemudian oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Syarif Kasim Riau, dan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
Di tingkat Nasional, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada posisi ke-42. Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada berada pada posisi 1 dan 2 untuk tingkat Nasional sedangkan posisi 3 Nasional diduduki oleh Institut Teknologi Bandung. Informasi tentang hal ini dapat dilihat pada laman website: www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia.