PASIA- Selepas sholat subuh berjamaah di Masjid Al-Barakah Kampus 3, Kamis, 11 Maret 2021, seluruh santri PPM. Diniyyah Pasia mulai dari kelas 1 KMI sampai kelas 6 KMI bergegas menuju ke ruangan mereka masing-masing. Mereka akan diuji kemampuan menulis bacaan sholat. Tulis bacaan sholat diselenggarakan oleh Bidang Ibadah (pengasuhan santri) dengan melibatkan segenap pengurus OPPM.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memastikan bahwa santri hafal dan bisa menulis bacaan sholat dengan baik dan benar  berdasarkan bacaan yang telah mereka hafalkan. Dengan begitu, maka masing-masing mereka diharapkan dapat dan mampu meraih kekhusyukan dalam sholat. Kegiatan ini  diadakan saat momen Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Santri dengan tulisan bacaan sholat terbaik (tidak terdapat kesalahan) selanjunya akan diberikan apresiasi berupa hadiah.

kegiatan ini (tulis bacaan sholat) adalah rangkaian kegiatan dari program Bidang Ibadah/Pengasuhan Santri dalam mendidik santri khususnya perkara sholat. Sebelumnya kami sudah memberikan arahan, pembelajaran dan juga praktik dalam banyak hal seperti gerakan dan bacaan sholat. Nah, kali ini kami akan memastikan santri juga mengetahui tulisannya, dengan demikian mereka juga akan tahu arti bacaan itu. Dengan itu semua semoga sholat mereka lebih khusu’ (Ridmu Hendri, S.H.I., Pembimbing Ibadah/Pengasuhan Santri)

Ustadz Ridmu menjelaskan bahwa perkara sholat ini adalah perkara serius yang tidak boleh diremehkan. Ibadah ini akan senantiasa kita lakukan dalam kondisi apapun dan di manapun kita berada. Bila salah dalam menyelenggarakannya, tentu kesalahan itu akan senantiasa kita ulangi dan ulangi hingga terbiasa sampai pada akhirnya sulit untuk diubah lagi.

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam bacaan sholat itu pada umumnya dapat ditemui hampir di semua gerakan sholat. Contohnya ada pada saat takbir الله اكبر , lafaz ini harus benar jangan sampai terbaca “الله اخبر” atau lainnya. Selain itu, Beliau (ust. Ridmu) juga mengindentifikasi ada kesalahan dalam membaca bacaan doa iftitah seperti pada “وَمَحْيَاي” justru sering dibaca “وَمَا يَحْي”. Selain dua di atas, masih banyak kesalahan lainnya yang harus mendapat perhatian dan tidak boleh disepelekan. kesalahan sekecil apapun dalam bacaan akan berefek pada maknanya atau artinya.

Selanjutnya, Beliau menerangkan bahwa hasil dari tulis bacaan sholat ini kemudian akan diberikan/diserahkan kepada masing-masing wali kelas untuk juga sama-sama memberikan perhatiannya dalam perkara sholat ini.

Nabi Muhammad SAW secara khusus menerima kewajiban sholat lima waktu dari Allah SWT pada perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Sholat tersebut diwajibkan kepada seluruh umat nabi Muhammad SAW untuk dikerjakan dalam kondisi dan dalam keadaan apapun. Jumlah rakaatnya telah ditentukan dan waktu-waktunyapun juga demikian.

Seperti perjalanan penjemputannya yang luar biasa dan penuh mukjizat, sholat juga memiliki mukjizat dan/atau keutamaan yang luar biasa. Sudah banyak buku-buku yang mengulasnya dan menerangkan keutamaannya. Semoga kita menjadi orang-orang yang khusyuk. Aamiin.

Tinggalkan Balasan