Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia yang disingkat menjadi PPMD Pasia telah berdiri dan beroperasi sebagai lembaga pendidikan pesantren selama 3 dekade yang dihitung dari Tahun Ajaran 1992/1993 s.d. 2021-2022. Selama rentang waktu tersebut PPM Diniyyah Pasia sudah melahirkan 25 Marhalah/generasi semenjak tahun 1998 saat dimana wisuda pertamanya digelar.

PPM Diniyyah Pasia berada dibawah naungan Yayasan Pengembangan Diniyyah yang berdiri pada 16 November 1991 yang lalu. Dan baru 20 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 09 September 2011, Yayasan Pengembangan Diniyyah baru mendapatkan pengakuan dan pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM dengan diterbitkannya KEPMENHUMKAN Nomor : AHU-6009.AH.01.04 Tahun 2011.

Terlepas dari pengakuan pemerintah tersebut di atas, PPM Diniyyah Pasia telah dan tetap terus menjalankan peranan dan fungsinya secara totalitas. Dengan dinahkodai oleh Buya Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc. (1992 s.d. sekarang) Ponpes Modern Diniyyah Pasia semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai salah satu pesantren pilihan di Sumatera Barat sebagai tempat bagi para orangtua untuk mendidik putra dan putri mereka. Hal tersebut dapat dirasakan dan terlihat dari grafik pertumbuhan jumlah santri dan santriwati pertahun sepanjang 3 dekade terakhir (1992 s.d. 2022).

Pertumbuhan jumlah santri dan santriwati pada 1 dekade pertama/10 tahun pertama tercatat bahwa grafik  selalu mengalami tren naik, kecuali pada tahun ke-3 saja yang mengalami penurunan. Selama masa rentang 10 tahun pertama tersebut PPM Diniyyah Pasia mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah santri-santriwati tertinggi yaitu 504 orang. Capaian ini merupakan capaian yang luar biasa dan sangat penting bagi perkembangan PPM Diniyyah Pasia untuk 2 dekade berikutnya.

Pada dekade kedua, pertumbuhan jumlah santri dan santriwati terlihat dalam bentuk grafik yang cenderung lebih pluktuatif. Tercatat bahwa sepanjang masa dekade kedua ini, pertumbuhan jumlah santri dan santriwati tidak secepat sebelumnya dan justru cenderung tampak lebih melambat. Diketahui bahwa dalam rentang masa Tahun Ajaran 2002/2003 s.d. 2011/2012 pertambahan jumlah santri dan santriwati tercatat sebesar 79 orang saja. Kondisi ini tidak bertahan lama, terbukti bahwa setelah Tahun Ajaran 2011/2012 jumlah santri dan santriwati kembali mengalami peningkatan sampai menyentuh angka 988 orang pada Tahun Ajaran 2021/2022.

Kontribusi pertumbuhan jumlah santri dan santriwati PPM Diniyyah Pasia pada rentang dekade ke-3 (2011/2012), selain jumlah santri/santriwati baru adalah jumlah santri dan santriwati yang melanjutkan ke tingkat 4 KMI/Kelas X . Selama rentang masa tersebut, jumlah santri dan santriwati yang berminat melanjutkan ke kelas 4 KMI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Padahal, sepanjang dekade ke-2, jumlah santri dan santriwati yang melanjutkan ke kelas 4 KMI dapat dikatakan sedikit/ kurang dari 50% dari total kelas 3 KMI. Hal ini terjadi karena PPM Diniyyah Pasia menganut 2 sistem pendidikan, yaitu sitem pendidikan KMI dan sistem pendidikan madrasah, sehingga santri-santriwati yang duduk di kelas 3 KMI dapat mengikuti Ujian Akhir Madrasah Tingkat Tsanawiyah dan memperoleh Ijazah. Berbekal ijazah tersebut, sebagian mereka memilih sekolah lanjutan dan sebagiannya lagi tetap melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di Diniyyah Pasia selama 6 tahun.

Untuk menampung dan memfasilitasi pembelajaran 988 orang santri dan santriwati, PPM Diniyyah Pasia telah memiliki 4 Kampus. 1 Kampus merupakan warisan dari Madrasah Diniyyah yang merupakan cikal dan bakal Ponpes Modern Diniyyah Pasia yang beroperasi dalam rentang masa 1928 s.d. 1991. Adapun setelah masa itu, Madrasah Diniyyah berganti menjadi Ponpes Modern Diniyyah Pasia. Tiga kampus selainnya, yaitu kampus 2, 3 dan 4 merupakan pembangunan dan pengembangan yang dilakukan pasca 1991.

Kampus 2 PPM Diniyyah Pasia merupakan kawasan tempat tinggal/asrama sekaligus tempat pembelajaran bagi seluruh santriwati mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 KMI. Seluruh aktivitas dan kegiatan santriwati sehari-hari dihabiskan di Kampus 2 ini. Kawasan ini terbilang cukup tertutup dan beberapa puluh meter dari jalan umum sehingga cukup memberikan rasa nyaman dan aman bagi segenap santriwati dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari.

Asrama dan sekaligus tempat pembelajaran santri dibedakan dari tempat santriwati. Santri di tempatkan di Kampus 3, mereka beraktivitas sehari-hari di sana, untuk kegiatan pembelajaran, sebagian santri ada yang belajar ke Kampus 1 dan sebagian lagi belajar di Kampus 3 sedangkan selebihnya belajar di kampus 4.

Kampus empat merupakan kampus baru. Kawasan ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti kelas, masjid, meeting room. Saat ini, fungsinya masih dibatasi untuk keperluan pembelajaran saja bagi sejumlah santri. Hal ini dikarenakan Kampus 4 masih dalam proses pembangunan dan penyempurnaan. Kedepan, kawasan ini akan dibangun bangunan bertingkat untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran bagi seluruh atau sebagian besar santri.

Berkaitan dengan sistem pembelajarannya, sistem pembelajaran PPM Diniyyah Pasia selama rentang masa 1992 sampai dengan 2022 relatif tidak berubah. Dengan penerapan sistem belajar 100% mukim dan menganut dua kurikulum yaitu Kurikulum KMI (kulliyatul Mualliminal Islamiyah) dan  Kurikulum Kemenag/Madrasah. Dengan model seperti ini, santri dan santriwati akan memiliki dua ijazah, yaitu ijazah pondok pesantren dan ijazah madrasah. Dengan adanya dua ijazah ini, para santri dapat melanjutkan pendidikannya di berbagai perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri khususnya di negara timur tengah.

Lama pendidikan ditempuh dan dijalani selama 6 tahun. Tingkatan pendidikan Ponpes Modern Diniyyah Pasia dimulai pada tingkat 1 KMI atau setara dengan kelas 1 Tsanawiyah/kelas VII SMP dan berakhir pada kelas 6 KMI atau setara dengan kelas 3 Aliyah/Kelas XII.

Pada Tahun Ajaran 2007/2008 Ponpes Modern Diniyyah Pasia memulai penerapan sistem pembejalajaran jurusan IPA untuk kelas 5 dan 6 KMI/XI, XII Aliyah, sehingga tiap-tiap santri dan santriwati pada tingkatan dan kelas tersebut dapat memilih salah satu dari dua jurusan yang ditawarkan yaitu jurusan IPA atau jurusan IPS (sudah diterapkan dari awal). Saat itu pula, sistem pembelajaran untuk kelas intensif dihapuskan.

Pada Tahun Ajaran 2010/2011, jurusan Dirosah Islamiyah (DI) dikukuhkan menjadi jurusan ke-3 setelah Jurusan IPS dan IPA sebagai pendahulunya. Dengan demikian, pada Tahun Ajaran 2010/2011, PPM Diniyyah Pasia sudah menjalankan sistem pendidikan dengan 3 penjurusan berbeda, yaitu Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan yang terakhir adalah Jurusan Dirosah Islamiyah. Sistem penjurusan ini masih terus dilanjutkan sampai dengan saat sekarang ini.

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia memiliki komitmen untuk menjadi pondok pesantren modern yang terjangkau bagi segenap lapisan masyarakat.

Selama 30 tahun, PPM Diniyyah Pasia sudah mewisuda 25 marhalah/generasi. Generasi pertamanya diwisuda pada tahun 1998 sebanyak 13 orang yang terdiri dari wisudawan sebanyak 2 orang dan wisudawati sebanyak 11 orang. Bila dihitung dari semenjak wisuda pertamanya sampai dengan wisuda 2022, ada 1026 santri dan santriwati yang menjadi alumnus almamater ini. Mereka menyebar di berbagai perguruan tinggi dalam negeri seperti UGM, UPI Bandung, LIPIA Jakarta, STAN, UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Sunan Kalijaga, Unand, UNP,  dan masih banyak lagi. Mereka juga ada yang melanjutkan studi ke luar negeri seperti  Malaysia, Mesir, Sudan, Libya, dan Turki.

Sejumlah alumnusnya kini melakoni beragam profesi seperti pengusaha/wiraswasta, guru/dosen, TNI/Polri, Dokter/Nakes, Politikus, penulis, editor dan lain sebagainya. seluruh alumnus dipersatukan dengan sebuah organisasi yang disebut Ikatan Alumni Diniyyah Pasia (IADP). IADP sebagai organisasi yang menjadi penghubung antargenerasi dalam almamater ini. IADP, kini diketuai oleh Saudara Rifnal, S.Pd.I. yang juga merupakan salah satu pendidik di PPM Diniyyah Pasia.

Keikutsertaan PPM Diniyyah Pasia dalam ajang kompetisi di berbagai bidang dalam lingkup pendidikan sudah sering dilakoni baik yang akademik maupun non-akademik. Hasil capaiannyapun juga beragam, Khusunya dalam capaian non-akademik, santri dan santriwati PPM Diniyyah Pasia pernah menjadi utusan Sumbar dalam ajang Pospenas cabang silat. Selain itu, keikut sertaan santri PPM Diniyyah pasia dalam mewakili Kabupaten untuk mengikuti Jambore Nasional bisa dikatakan tidak pernah absen.

Keaktifan PPM Diniyyah Pasia dalam menyelenggarakan kegiatan pramuka tidak perlu diragukan lagi, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifannya dalam menyelenggarakan kegiatan KMD. Bahkan, tahun 2021/2022, PPM Diniyyah Pasia secara mandiri telah mampu menyelenggarakan kegiatan KML. 

Capaian dalam bidang akademik juga tidak kalah mentereng dari apa yang telah dicapai dalam non-akademik. Dalam kompetisi Nasional, seperti jalur Program Beasiswa Santri Berprestasi, PPM Diniyyah Pasia, Sepanjang tahun 2015 s.d. 2021 setidaknya telah mengantarkan 7 orang santri dan santriwatinya lolos dalam seleksi bergengsi itu. Walaupun pada tahun 2022, PPM Diniyyah Pasia harus mengakui bahwa persaingan semakin kompetitif, kurangnya persiapan dan kesiapan peserta mengharuskan PPM Diniyyah Pasia tersingkir pada tahapan 1.

Selain itu, PPM Diniyyah Pasia juga beberapa kali dan sering mengikuti Lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Olimpiade se- Sumatera Barat,  Lomba MUFAKAT (Musabaqah Fahmil Khutub  Turash), mewakili daerah dalam ajang MTQN dan lain sebagainya.

Sebagai pesantren modern, Diniyyah Pasia juga memperioritaskan program dalam menghafal alquran. Kegiatan menghafal alquran sudah menjadi program tersendiri di pondok ini semenjak tahun 2014. Di bawah naungan Markaz Quran Diniyyah (MQD), Program Baitul Quran (PBQ) selama kurun waktu 7 tahun telah melahirkan 30 orang hafizh dan hafizah. Pencapaian ini tergolong luar biasa karena peserta PBQ tetap diharuskan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran formal seperti biasa tanpa ada dispensasi/pengurangan jam pembelajaran atau mata pelajaran.

Keaktifan Ponpes Modern Diniyyah Pasia dalam menegakkan disiplin berbahasa asing tidak perlu diragukan lagi. Khusus di kawasan Sumatera Barat, PPM Diniyyah Pasia menjadi contoh sekaligus kiblat ponpes lain dalam penegakan disiplin berbahasa. Dengan kedisiplinan tersebut, wajar bila santri dan santriwatinya dalam kurun waktu 3 bulan sudah berani berbahasa asing, dan dalam kurun 6 bulan sudah menjadikan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa yang digunakan sehari-hari. Setelah satu tahun di PPM Diniyyah Pasia, santri dan santriwati dapat dengan mudah menyampaikan pidato dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris tanpa lagi harus melihat teks.

Bermodal kemampuan bahasa ini, sangat banyak dari para alumnus yang merasakan nilai plus saat berada di perguruan tinggi, dunia kerja atau bahkan di tengah masyarakat. Skil bahasa yang mereka miliki sedikit banyaknya telah membantu mereka dalam berkarier, seperti bekerja ke luar negeri maupun di dalam negeri.

Di tengah arus globalisasi dan teknologi hari ini, PPM Diniyyah Pasia senantiasa melakukan berbagai inovasi dan perbaikan sistem pendidikannya. Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran modern hari ini, tetapi dengan tetap berpegang tegus pada prinsip-prinsip dan nilai nilai pendidikannya seperti keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah dan kebebasan yang bertanggungjawab.

Akhir tahun 2020, tepatnya di bulan Desember 2020, saat dunia diserang pandemi Covid-19, PPM Diniyyah Pasia terpaksa harus meliburkan santri dan santrinya dalam  masa yang sangat panjang. lebih dari dua bulan proses pembelajaran dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring) sedangan untuk pembinaan dan pengawasan sebagai salah satu fungsi Pengasuhan Santri/santriwati tidak dapat difungsikan sebagai akibatnya banyak diantara santri dan santriwati yang kehilangan kontrol/lepas kontrol. Kondisi yang memprihatinkan ini menjadi dasar bagi Bapak Pimpinan untuk mengambil sikap dan keputusan agar proses pembelajaran dan pembinaan santri-santriwati dapat dilakukan secara normal walau dalam kondisi pandemi.

Dua tahun pandemi covid-19 menyerang, efeknya sangat begitu terasa bagi kestabilan sistem pendidikan di Ponpes Modern Diniyyah Pasia. Pasca pembelajaran online di rumah, santri-santriwati harus kembali beradaptasi dengan lingkungan pondok pesantren, bukan perkara yang mudah mengembalikan konsentrasi santri dan santriwati agar dapat fokus belajar seperti sediakala, saat di rumah sudah terlalu banyak kemanjaan dan kenikmatan yang disuguhkan baik sengaja ataupun tidak disengaja oleh orangtua seperti memfasilitasi anak-anak mereka untuk bebas dan kurang dikontrol dalam penggunaan gawai/HP.

Dalam upaya menyediakan fasilitas pembelajaran 988 orang santri dan santriwati, PPM Diniyyah Pasia pada tahun 2021 telah melakukan pembebasan lahan seluas 2850 M2 dengan harga Rp. 4.987.500.000 yang dananya berasal dari para muhsinin/infak orangtua dan majelis guru ditambah dengan pinjaman Bank. Dana sebesar ini merupakan beban yang cukup berat terlebih di tengah hantaman kondisi perekonomian akibat covid-19. Keputusan pembelian lahan menjadi pilihan yang cukup sulit tetapi tetap harus di lakukan, mengingat kawasannya yang begitu strategis yang berdampingan langsung dengan kawasan kampus 3 dan akan menjadi faktor penghambat bila tidak segera dibebaskan.

30 tahun Ponpes Modern Diniyyah Pasia, setapak demi setapak telah dilaluinya, zaman ke zaman telah dirasakannya, gelombang pasang dan surut sudah biasa dihadapinya. Dengan pertolongan Allah subhanahu wata’ala pastinya dan dengan memaksimalkan potensi dan kekuatan yang telah dimilikinya, Ponpes Modern Diniyyah Pasia akan siap untuk menghadapi masa depan yang lebih gemilang. 

Tinggalkan Balasan